Workshop Sex Education SMP Tridaya Tunas Bangsa
SMP Tridaya Tunas Bangsa, Cimahi – Workshop Sex Education merupakan program SMP Tridaya Tunas Bangsa yang bekerja sama dengan Tridaya Psyducation. Workshop Sex Education bertujuan untuk mengenalkan pembelajaran mengenai seksualitas, kesehatan reproduksi, hubungan, dan aspek-aspek yang terkait dengan perkembangan tubuh, emosi, dan sosial. Harapannya para siswa SMP Tridaya Tunas Bangsa dapat memiliki pemahaman yang tepat tentang seksualitas sehingga mereka dapat membuat keputusan yang sehat dan bertanggung jawab terkait tubuh mereka sendiri.
Workshop Sex Education diselenggarakan setiap 1 (satu) bulan sekali dengan berbagai macam topik yang berbeda. Adapun topik-topik yang akan dibahas adalah: Emotion Regulation; Sex Education Part 1: “The In’s and Out’s”; Social Media; Sex Education Part 2: “What’s the Taboo”; Healthy Communication; Sex Education Part 3: “Stranger Danger!”; How to handle our daily stress; Sex Education Part 4: “My Family My Home”; Sex Education Part 5: “My Commitment”.
Dengan mengikuti Workshop Sex Education, siswa SMP Tridaya Tunas Bangsa akan mendapatkan banyak manfaat, antara lain: meningkatkan kesadaran diri terhadap perubahan fisik dan emosional yang terjadi selama masa pubertas, memahami pentingnya kesehatan reproduksi dan cara menjaganya, mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif dalam membangun hubungan yang sehat, serta mampu melindungi diri dari berbagai bentuk kekerasan dan eksploitasi seksual.
Workshop Sex Education ini merupakan wujud nyata komitmen SMP Tridaya Tunas Bangsa dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan siswa secara holistik. Diharapkan, melalui program ini, siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga terbentuk karakter yang kuat, bertanggung jawab, dan mampu mengambil keputusan terbaik bagi masa depan mereka.
Workshop Sex Education SMP Tridaya Tunas Bangsa
SMP Tridaya Tunas Bangsa, Cimahi – Workshop Sex Education pada trimester pertama mengusung topik “Regulasi Emosi”, “Puberty”, dan “Social Media”. Pada Workshop Sex Education “Regulasi Emosi”, kegiatan diawali dengan pertanyaan pemantik seputar emosi dasar yang diketahui. Pada usia ini, anak-anak mengalami perubahan hormonal dan sosial yang signifikan, sehingga emosi mereka cenderung lebih intens dan fluktuatif. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk belajar mengenali pemicu emosi, memahami berbagai jenis emosi, dan mengembangkan strategi yang sehat untuk mengelola emosi tersebut. Regulasi emosi yang baik akan membantu anak-anak SMP untuk membangun hubungan yang positif dengan teman sebaya dan orang dewasa, meningkatkan konsentrasi dan prestasi akademik, serta mengurangi risiko masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.
Workshop Sex Education “Puberty” membahas mengenai pubertas yang terjadi pada masa remaja. Pubertas adalah masa transisi dari anak-anak menjadi remaja, ditandai dengan perubahan fisik dan hormonal yang signifikan. Biasanya dimulai pada usia 8-13 tahun untuk perempuan dan 10-15 tahun untuk laki-laki. Pubertas terjadi karena perubahan kadar hormon dalam tubuh yang memicu perkembangan organ reproduksi dan munculnya ciri-ciri seks sekunder. Perubahan fisik yang terjadi meliputi pertumbuhan tinggi badan yang pesat, perkembangan organ seks, pertumbuhan rambut di area tertentu, perubahan suara, serta munculnya jerawat. Selain itu, pubertas juga dapat mempengaruhi emosi dan psikologis remaja.
Workshop Sex Education “Media Sosial” diawali dengan kegiatan brainstorming mengenai apa dampak positif dan dampak negatif dari penggunaan media sosial. Media sosial adalah platform digital yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi, berbagi informasi, dan menciptakan konten. Jenis media sosial sangat beragam, mulai dari platform jejaring sosial seperti Facebook dan Instagram, platform berbagi video seperti YouTube dan TikTok, hingga platform pesan instan seperti WhatsApp dan Telegram. Penggunaan media sosial dapat memberikan dampak positif, seperti mempermudah komunikasi dan akses informasi, namun juga dapat menimbulkan dampak negatif, seperti kecanduan, penyebaran informasi palsu, perundungan siber, dan gangguan kesehatan mental. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk bijak dalam menggunakan media sosial dan memahami potensi dampak yang mungkin timbul.
Workshop Sex Education SMP Tridaya Tunas Bangsa
SMP Tridaya Tunas Bangsa, Cimahi – Workshop Sex Education pada trimester kedua mengusung topik “Healthy Communication”, “What’s the Taboo”, dan “Stranger Danger!”. Pada Workshop Sex Education “Healthy Communication” para siswa diminta untuk melakukan aktivitas kelompok. Kegiatan berupa diskusi kelompok dan permainan. Keterampilan komunikasi yang sehat sangat penting bagi remaja dalam membangun hubungan sosial yang positif. Komunikasi sehat melibatkan kemampuan untuk mendengarkan secara aktif, berbicara dengan jelas dan jujur, serta berempati terhadap perasaan orang lain. Remaja perlu memahami bahwa komunikasi bukan hanya tentang menyampaikan pesan, tetapi juga tentang memahami dan merespons pesan yang diterima. Dengan melatih keterampilan komunikasi secara praktis, seperti berdiskusi, bermain peran, atau menulis jurnal, remaja dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam mengekspresikan diri, menyelesaikan konflik, dan membangun hubungan yang bermakna.
Workshop Sex Education “What’s the Taboo” diawali dengan membahas hal tabu dan nilai-nilai yang ada di Indonesia. Pendidikan seks seringkali terhambat oleh tabu budaya dan sosial, yang membuat remaja kesulitan mendapatkan informasi yang akurat dan komprehensif. Topik-topik seperti orientasi seksual dan kesehatan reproduksi seringkali dianggap tabu, sehingga remaja mencari informasi dari sumber yang tidak terpercaya atau bahkan berbahaya. Mengatasi tabu ini memerlukan pendekatan yang terbuka dan jujur, dengan menyediakan informasi yang sesuai dengan usia dan sensitif terhadap nilai-nilai budaya. Dampak dari kurangnya pendidikan seks yang memadai adalah meningkatnya risiko perilaku seksual berisiko, kehamilan tidak diinginkan, penyakit menular seksual, dan masalah kesehatan mental. Oleh karena itu, melalui kegiatan workshop ini merupakan salah satu bentuk untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi remaja untuk bertanya dan belajar.
Workshop Sex Education “Stranger Danger!” diawali dengan aktivitas kelompok berupa menonton tayangan video dan diskusi kelompok. Setiap kelompok dipersilahkan untuk menyampaikan pendapat mereka terkait tayangan kelompok. Remaja sangat rentan terhadap bahaya eksploitasi dan kekerasan seksual, baik secara daring maupun luring. Eksploitasi seksual dapat berupa perdagangan orang, pornografi anak, atau pemaksaan untuk melakukan aktivitas seksual. Kekerasan seksual meliputi pelecehan, pemerkosaan, dan segala bentuk tindakan seksual yang tidak diinginkan. Dampak dari kejahatan ini sangat merusak, menyebabkan trauma psikologis, gangguan kesehatan mental, dan bahkan kematian. Untuk mengatasi dan mencegah bahaya ini, penting bagi remaja untuk meningkatkan kesadaran akan hak-hak mereka, belajar mengenali tanda-tanda eksploitasi dan kekerasan, serta berani berbicara dan mencari bantuan jika menjadi korban atau saksi.